Belalang Kembara


Belalang kembara atau belalang migran (migratory locust; Locusta migratoria) adalah spesies belalang dengan persebaran habitat yang sangat luas. Belalang kembara dapat ditemukan di Benua Afrika, Asia, Australia, negara-negara kepulauan Pasifik, dan di Eropa dalam jumlah yang sedikit. Luasnya habitat yang bisa ditempati, membuat belalang kembara di habitat yang berbeda membuat metode adaptasi yang berbeda pula.

 
commons.wikimedia.org

Klasifikasi
Kingdom         :  Animalia
Phylum            :  Arthropoda
Class                :  Insecta
Ordo                :  Orthoptera
Family             :  Acrididae
Genus              :  Locusta
Spesies            :  Locusta migratoria (Linnaeus, 1758)

Morfologi
Belalang kembara memiliki kepala berbentuk kotak dengan antena yang pendek dan  rahang yang kuat. Kakinya berjumlah tiga pasang, dimana kaki belakangnya berukuran lebih besar dan lebih panjang untuk membantunya melakukan lompatan jarak jauh. Sayapnya berjumlah dua pasang, agak bening, dan terlihat lebih panjang ketimbang tubuhnya saat terlipat di atas punggung.

ngapakers.com


Warna dan ukuran belalang kembara bervariasi sesuai fase (gregarius atau soliter)  dan umur. Nimfa gregarius berwarna kuning hingga orange dengan bintik-bintik hitam. Nimfa soliter berwarna hijau atau coklat. Dewasa gregarius berwarna kuning kecoklatan, dan soliter berwarna coklat dengan berbagai tingkat warna hijau tergantung pada warna vegetasi. Ciri morfologi lain yang membedakan fase soliter dengan fase gregarius adalah bagian pronotum belalang.  Pronotum pada fase soliter berbentuk cembung sedangkan fase gregarius cekung atau datar.

Belalang kembara mengalami metamorphosis tidak sempurna, artinya hanya mengalami 3 fase dalam siklus hidupnya, yaitu : fase telur, nimfa, dan dewasa.

Nimfa belalang kembara yang baru menetas bentuknya mirip dengan belalang dewasa, namun ukurannya lebih kecil dan sayapnya belum ada. Nimfa akan mengalami beberapa kali pergantian kulit dan menumbuhkan sayapnya. Total pergantian kulitnya sebanyak 5 kali dengan jarak waktu 1 minggu. Seekor belalang kembara dapat mencapai ukuran tubuh maksimal 5,5cm dan bereproduksi sekitar 2-4 minggu setelah pergantian kulit terakhirnya. Belalang jantan berukuran sedikit lebih kecil dibandingkan belalang betina.


Tanaman Inang
Tanaman yang paling disukai belalang kembara adalah kelompok Graminae yaitu padi, sorgum, jagung, tebu, gelagah, alang-alang, dan berbagai jenis rumput. Selain itu, belalang juga menyukai daun kelapa, bambu, kacang tanah, petai, sawi, dan kubis daun. Tanaman yang kurang disukai antara lain adalah kacang hijau, kedelai, kacang panjang, ubi kayu, tomat, ubi jalar, dan kapas. Namun tanaman tersebut akan menjadi inang alternatif ketika inang utama sudah tidak tersedia.


Gejala Serangan
Gejala serangan belalang tidak spesifik, bergantung pada tipe tanaman yang diserang dan tingkat populasi. Daun biasanya bagian pertama yang diserang. Bekas gigitan berbentuk sobekan bergerigi tak beraturan. Hampir keseluruhan daun habis termasuk tulang daun, jika serangannya parah. Spesies ini dapat pula memakan batang dan tongkol jagung jika populasinya sangat tinggi dengan sumber makanan terbatas.


Cara Pengendalian

Pola Tanam
Di daerah pengembangan tanaman pangan yang menjadi ancaman hama belalang kembara perlu dipertimbangkan pola tanam dengan tanaman alternatif yang tidak atau kurang disukai belalang dengan sistem tumpang sari atau diversifikasi. Pada areal yang sudah terserang belalang dan musim tanam belum terlambat, diupayakan segera penanaman kembali dengan tanaman yang kurang disukai belalang.
Mekanik
Melakukan gerakan massal sesuai dengan stadia populasi: Stadia telur. Untuk mengetahui lokasi telur maka dilakukan pemantauan lokasi dan waktu hinggap kelompok belalang dewasa secara intensif. Pada areal atau lokasi bekas serangan yang diketahui terdapat populasi telur, dilakukan pengumpulan kelompok telur melalui pengolahan tanah sedalam 10 cm, kelompok telur diambil dan dimusnahkan, kemudian lahan segera ditanami kembali dengan tanaman yang kurang disukai belalang. Stadia nimfa. Setelah dua minggu sejak hinggapnya kelompok belalang kembara mulai dilakukan pemantauan terhadap kemungkinan adanya nimfa. Nimfa dikendalikan dengan cara memukul, menjaring, membakar atau menggunakan perangkap lainnya. Menghalau nimfa ke suatu tempat yang sudah disiapkan di tempat terbuka untuk kemudian dimatikan. Nimfa yang sudah ada di tempat terbuka apabila memungkinkan juga dapat dilakukan pembakaran namun harus hati-hati agar api tidak merembet ke tempat lain. Pengendalian nimfa berperan penting dalam menekan perkembangan belalang.

Kimiawi
Dalam keadaan populasi tinggi, perlu segera diupayakan penurunan populasi. Apabila cara-cara lain sudah ditempuh tetapi populasi masih tetap tinggi maka insektisida yang efektif dan diijinkan dapat diaplikasikan. Jenis insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan belalang adalah jenis yang berbahan aktif organofosfat seperti fenitrothion.







Tanaman Ini Bermanfaat Sebagai Obat

Berikut ini adalah tanaman-tanaman yang bisa kita manfaatkan sebagai obat herbal atau biasa dikenal dengan pengobatan alternatif, namun secara tidak sadar kita sering menjumpai ataupun mengkonsumsi tanaman tersebut tanpa mengetahui manfaatnya.


Tanaman-tanaman tersebut yaitu:

  1. Binahong
  2. Ciplukan
  3. Lidah Buaya
  4. Belimbing Wuluh
  5. Tanaman Kumis Kucing
  6. Sambiloto
  7. Beluntas
  8. Brotowali 
  9. Daun Kemangi
  10. Sirsak