Hama Tikus


Hama tikus adalah salah satu hama yang paling sering dikhawatirkan oleh petani di Indonesia, khususnya petani padi. Hama ini dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang besar karena dapat menyebabkan kematian pada tanaman yang terserang karena bagian tanaman yang diserang tikus adalah akar dan batang. Pengendalian hama tikus dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari cara-cara yang alami, hingga dengan menggunakan bahan kimia (Pestisida).
Hama ini memiliki sebutan "Penduduk Asli" oleh sebab itu hama ini sangat sulit untuk dikendalikan, tetapi bukan tidak mungkin untuk mengurangi populasinya di areal pertanaman padi ataupun di lahan budidaya lain.
Pengendalian tikus dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
~ Menanam bibit tahan hama
~ Melakukan sanitasi sebelum musim tanam selanjutnya
~ Melakukan pengendalian dengan menggali sarang tikus
~ Memanfaatkan musuh alami, bisa dengan memelihara burung hantu disekitar pertanaman yang endemik tikus
~ Pemberian umpan tikus/racun tikus

Demikian contoh-contoh pengendalian hama tikus yang dapat dipraktekkan oleh petani yang terkendala dengan hama ini. Pengendalian tikus dengan cara lain juga dapat dilakukan sesuai dengan kebiasaan petani, namun sebaiknya petani meminta rekomendasi pengendalian hama dari petugas lapangan dinas pertanian setempat dalam hal ini Penyuluh Pertanian Lapangan dan atau Petugas pengamat hama Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).

Mengusahakan Pertumbuhan Tanaman Sehat

Yang dimaksud dengan tanaman sehat ialah tanaman yang terlihat segar, tumbuh normal menurut kriteria pertumbuhan yang telah diketahui. Dimulai dengan menilai kesehatan benih. Tanda-tanda benih sehat ialah benih harus bersih, terlihat bernas, tidak berkeriput, tidak ada gejala-gejala berpenyakit, persentase tumbuhnya (kecambah) hampir 100%. Demikian juga kecepatan pertumbuhan benih tersebut harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Benih yang sehat akan menghasilkan tanaman yang sehat pula. Di lapangan dapat dibedakan antara pertumbuhan tanaman sehat dengan yang bukan. Misalnya varietas unggul Cisadane. Bentuk tanamannya tegak, tinggi antara 105-120 cm, anakan produktif 15-20 batang, warna kaki, batang, dan daun hijau, muka daun kasar, posisi daun tegak, bentuk dan warna gabah gemuk dan kuning bersih, umur antara 135-145 hari.

Mengapa harus mengusahakan pertumbuhan tanaman sehat. Apakah hubungan antara pertumbuhan tanaman sehat dengan masalah hama. Jelas ada hubungannya, malah sangat erat. Tanaman yang sehat akan lebih mampu menahan serangan berbagai spesies hamanya. Jadi pertumbuhan tanaman sehat pada umumnya menjadi lebih tahan terhadap serangan hama. Bagaimana caranya mengusahakan pertumbuhan tanaman sehat. Usaha ini mencakup berbagai aspek kultur teknik yaitu:
- Pola-pola tanam
- Pergiliran tanaman
- Sanitasi
- Pemangkasan
- Waktu tanam
- Pemupukan
- Pengelolaan tanah dan pengairan
- Tanaman Perangkap
- Penggunaan mulsa